Pendidikan karakter sejak dini merupakan kunci penting dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan mahasiswa. Psikolog klinis Andhita Dyorita Kh. menekankan bahwa kontrol diri dan resiliensi adalah dua karakter utama yang perlu ditanamkan sejak dini untuk membantu individu menghadapi berbagai permasalahan tanpa melarikan diri ke narkoba.

Kasus penyalahgunaan narkoba saat ini semakin mengkhawatirkan dengan berbagai bentuk yang sulit diidentifikasi, bahkan menyasar anak sekolah dasar. Oleh karena itu, pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab orang tua dan sekolah, tetapi juga lingkungan sekitar dalam menciptakan ekosistem yang sehat bagi tumbuh kembang anak.

Andhita merinci beberapa aspek kecerdasan emosional yang perlu dikembangkan, yaitu kesadaran diri, regulasi diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Kesadaran diri sangat penting agar anak dapat memahami kelebihan dan kekurangannya, sehingga tidak mudah terbawa arus.

Efikasi diri juga perlu ditanamkan sejak dini dengan mengajarkan anak mengambil keputusan sederhana. Hal ini akan melatih mereka membuat keputusan yang lebih kompleks di masa depan. Selain itu, nilai-nilai empati, moral, agama, dan tanggung jawab juga perlu ditanamkan agar anak dapat memahami batasan antara yang baik dan buruk.

Dalam konteks pemulihan, Staf pengajar pada Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) ini menjelaskan bahwa penanganan pasien narkoba memerlukan pendekatan holistik yang tidak hanya fokus pada kecanduan, tetapi juga akar permasalahannya. Kolaborasi dengan dokter spesialis jiwa dan keluarga sangat penting dalam proses pemulihan.

Beberapa terapi yang diterapkan antara lain cognitive behavior therapy, motivational interviewing, relapse prevention therapy, terapi keluarga, dan reintegrasi sosial. Edukasi kepada keluarga dan masyarakat juga sangat penting untuk mengatasi stigma negatif terhadap mantan pengguna narkoba.

Dengan demikian, pendidikan karakter sejak dini dan pendekatan holistik dalam penanganan pasien narkoba dapat menjadi kunci dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dan membantu individu pulih dari kecanduan.

Foto: unisayogya.ac.id