Kreatif Yogyakarta Sampaikan Aspirasi UMKM ke Pemerintah
- Administrator
- Senin, 26 Mei 2025 16:18
- 20 Lihat
- Aspirasi

Kegiatan Ngopi Bareng Bersama Komunitas Kreatif Yogyakarta di Ndalem Poenakawan, Ngampilan, menjadi forum aspirasi bagi pelaku UMKM dan komunitas kreatif untuk menyampaikan langsung berbagai masukan dan kebutuhan kepada perwakilan pemerintah pusat.
Para pelaku usaha kecil, komunitas, akademisi, dan Karang Taruna hadir langsung menyuarakan tantangan yang selama ini mereka hadapi—mulai dari akses pembiayaan, pemasaran, hingga penguatan ekosistem ekonomi kreatif di Yogyakarta. Di tengah diskusi, mereka mengajukan ide-ide konkret, mulai dari perlunya klaster UMKM berbasis wilayah, pelatihan terintegrasi, hingga simplifikasi akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi usaha mikro.
“Kami ingin program pemerintah tidak hanya berhenti di angka-angka. Harus ada keberpihakan nyata ke pelaku usaha kecil di lapangan,” ujar salah satu peserta yang juga pelaku UMKM kuliner.
Diskusi ini direspons terbuka oleh pejabat dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, termasuk Tim Asistensi Menko, Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, serta akademisi FISIPOL UGM. Mereka menampung masukan dari komunitas sebagai bagian dari perbaikan kebijakan ke depan.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, menyatakan bahwa forum seperti ini penting untuk membumikan kebijakan dan menjembatani kebutuhan di lapangan. “Aspirasi yang muncul hari ini sangat konkret dan penuh semangat. Ini jadi catatan penting bagi kami untuk menyesuaikan arah kebijakan agar benar-benar menyentuh kebutuhan UMKM,” ujarnya.
Yogyakarta sendiri dikenal sebagai salah satu daerah dengan ekosistem ekonomi kreatif yang kuat. Berdasarkan data Bappeda DIY, jumlah UKM di wilayah ini mencapai lebih dari 300 ribu unit usaha. Potensi besar ini sayangnya belum sepenuhnya ditopang oleh sistem dukungan yang merata.
Dengan melibatkan komunitas secara langsung, kegiatan ini membuka ruang dialog yang selama ini sering tertutup oleh birokrasi. Ndalem Poenakawan—yang dulunya adalah Balai Kota pertama di masa awal kemerdekaan—kini menjadi saksi lahirnya gagasan-gagasan baru dari para pelaku ekonomi akar rumput.
Lebih dari sekadar acara seremonial, Ngopi Bareng ini menjadi momen penting di mana komunitas tidak hanya didengar, tapi diharapkan ikut menentukan arah pengembangan UMKM ke depan.