Pada mulanya, kegiatan komunitas ini diberi nama Jazz On The Street yang rutin diadakan di Boulevard UGM dan Gedung Purna Budaya Yogyakarta. Selama dua tahun berjalan (2008-2009), pindah tempat ke Bendara Budaya Yogyakarta dengan bantuan Djaduk Ferianto dan Romo Shindunata.

Sejak 2010, nama Jazz Mben Senen diperkenalkan kepada masyarakat dan semakin populer. Kegiatan mingguan yang dilaksanakan di sana, nyaris tidak pernah menghadapi hambatan dan selalu dipadati penonton.

Satu hal yang membuat Jazz Mben Senen begitu spesial. Para penonton yang ingin menikmati musik jazz di halaman parkir gedung Bentara Budaya Yogyakarta tidak dipungut biaya alias gratis. 

Ya, melalui komunitas ini, musik jazz tidak hanya hadir di tempat-tempat eksklusif atau venue megah dan mahal. Anggota komunitasnya juga berasal dari berbagai kalangan. Mereka menjadikan komunitas tersebut sebagai ruang belajar, berkeluarga, dan berkawan.

Foto: Instagram @jazzmbensenen