Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kebudayaan dan keseniannya. Sangat wajar jika masyarakat diminta untuk lebih mencintai budaya lokal ketimbang budaya Barat. 

Tidak berlebihan pula jika Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengajak generasi muda di daerah itu untuk lebih mengutamakan kesenian dan kebudayaan lokal daripada kesenian dari negara luar.

Pada Festival Jathilan dan Kuliner di halaman Kantor Kalurahan (setingkat desa) Margoagung, Seyegan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu, 13 September, ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan acara seni budaya seperti ini sebagai sarana untuk generasi muda terus berkarya dan menginspirasi.

Dengan begitu, kesenian yang kita miliki bisa terus lestari serta dapat menunjukkan jati diri bangsa kita.

"Kita tunjukkan jati diri kita dengan menunjukkan kesenian kebudayaan kita," kata Danang dalam keterangan resminya.

Tidak berhenti sampai di situ. Danang menuturkan, pertunjukan kesenian menjadi sarana untuk menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar. 

Festival Jathilan sendiri diikuti empat kelompok kesenian jathilan di wilayah itu, yaitu Akrap Yuda Tama dari Padukuhan Krapyak 9, Tirto Manunggal dari Banyu Urip, Laras Manunggal dari Beteng, dan Agung Mudo dari Padukuhan Gentan.

Foto: Ilustrasi Festival Jathilan (slemankab.go.id)