Malam Berbalut Magis dalam Konser A Tribute to Camille
- Administrator
- Senin, 29 September 2025 08:24
- 4 Lihat
- Liputan

Di bawah naungan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Yogyakarta Royal Orchestra kembali menorehkan kisah. Pada Sabtu, 20 September, acara bertajuk A Tribute to Camille Saint-Saëns digelar bersama dengan Ambassade de France en Indonésie (Kedutaan Besar Prancis di Indonesia) & Institut Français Indonésie (IFI).
Merayakan 75 tahun persaudaraan penuh kehangatan antara Indonesia dan Prancis, Trio Saint-Saëns berbagi panggung dengan Yogyakarta Royal Choir dan Gita Maizan Children’s Choir untuk bersama-sama menabur pesona sekaligus mengubah malam menjadi penuh keajaiban.
Kolaborasi apik ini menghadirkan 13 lagu klasik milik para komposer ternama Prancis semisal Maurice Ravel, Charles Gounod, Bruno Coulais, Georges Bizet, Pablo de Sarasate, Gabriel Fauré, Édith Piaf, dan tentunya Camille Saint-Saëns.
Tak hanya lagu klasik Prancis, satu tembang dolanan karya Sunan Giri yakni Padhang Bulan juga dibawakan oleh Yogyakarta Royal Orchestra berkolaborasi dengan Trio Saint-Saëns. Tentunya, mereka juga menghadirkan sentuhan nuansa Jawa dengan hadirnya cokekan.
"Tadinya kami ingin menghadirkan karya-karya Leopold Godowsky yang terinspirasi dari bunyi gamelan. Tapi di konser kali ini, dengan berbagai diskusi, ide, pertimbangan, dan tangan magis Orlando Bass, justru yang hadir adalah kolaborasi langsung piano dengan gender dan siter dalam karya Concerto in D Minor For Piano and Cokekan ciptaan Francis Poulenc yang digubah oleh Orlando sendiri,” kata Royan Ismail, asisten pimpinan produksi. Dinukil dari laman resmi Kratonjogja.id.
Tepuk tangan bergemuruh, mengiringi sunyi, menjadi riuh, di antara denting, senandung, dan melodi. Malam itu, Laboratorium Seni ISI Yogyakarta benar-benar penuh magis.
Foto: kratonjogja.id