Di tengah efisiensi anggaran serta peniadaan gelaran festival besar, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta mengandalkan enam daya tarik utama pariwisata di wilayah ini untuk menjaga kunjungan wisatawan.

Enam daya tarik itu meliputi destinasi, kriya, fesyen, kuliner, event, dan industri pariwisata, yang diharapkan mampu mendukung paket-paket wisata unggulan. Pada sektor industri pariwisata, Kepala Dispar Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menyebut, pihaknya berupaya memastikan layanan prima kepada setiap wisatawan.

Sementara itu, untuk sektor destinasi, Wahyu mengatakan pihaknya telah menggelar Focused Group Discussion (FGD) yang diikuti 58 pengelola destinasi wisata di Kota Yogyakarta. Para pengelola destinasi wisata itu diajak untuk mengutamakan layanan prima dan selalu meningkatkan kualitas atraksi wisata yang mereka miliki.

"Dengan kualitas atraksi ini, magnet-magnet yang menarik wisatawan ke Kota Yogyakarta itu selalu terjaga dan kuat sehingga mereka akan datang karena memiliki daya tarik yang berbeda-beda," kata Wahyu, dalam keterangan resmi yang diterima Jogjalink.

Namun, untuk festival berskala besar, Wahyu menegaskan, tidak lagi digelar pada tahun ini, termasuk Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2025 yang sedianya bakal digelar pada Oktober 2025 sebagai puncak peringatan HUT ke-269 Kota Yogyakarta dipastikan batal.

"Karena memang arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) supaya pemerintah daerah menahan diri untuk tidak menyelenggarakan selebrasi. Diganti dengan kegiatan-kegiatan lain yang lebih langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," pungkas dia.

Meski begitu Wahyu memastikan kondisi kunjungan wisatawan ke Kota Gudeg masih sesuai target.

Foto: Instagram @humasjogja