UMY Mengagas Pengelolaan Sampah Berbasis Edukasi dan Komunitas

  • Administrator
  • Senin, 22 September 2025 15:27
  • 10 Lihat
  • Sorotan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali membuat gebrakan. Kali ini, menggagas Desa Wisata Zero Waste di Dewi Kajii, Bantul, Yogyakarta sebagai model pengelolaan sampah berkelanjutan.

Melalui program BIMA (Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat), pendekatan "zero waste" ini dirancang tidak sekadar kampanye sesaat, melainkan budaya baru yang berkelanjutan.

Dengan dukungan akademisi, komunitas, dan tokoh agama, Desa Wisata Dewi Kajii diharapkan menjadi contoh nyata bahwa sampah bukan lagi ancaman, melainkan berkah bagi masyarakat.

Dikutip dari laman resmi UMY, Senin,
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMY Ratih Herningtyas menargetkan inovasi itu berkembang menjadi model pengelolaan sampah terpadu bagi desa wisata lain.

"Desa wisata harus tetap menjadi sumber ekonomi tanpa menambah beban lingkungan. Inovasi pengelolaan sampah berbasis edukasi dan komunitas adalah kuncinya," kata Ratih--salah satu penerima program dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek)--mengungkapkan.

Sebagai bagian dari program tersebut, UMY bersama masyarakat setempat menggelar seminar bertema 'Mengubah Sampah Menjadi Berkah: Edukasi, Ekonomi, dan Lingkungan".

Seminar itu menghadirkan pendiri Gerakan Sedekah Sampah, Ananto Isworo, yang akrab disapa Ustadz Sampah sekaligus penerima penghargaan Kalpataru dari Pemerintah DIY.

Ananto menekankan pentingnya perubahan pola pikir sejak dari rumah tangga. “Delapan puluh persen persoalan sampah selesai jika ada kesadaran bersama. Keluarga adalah titik awal,” ujar dia.

Ia juga menggarisbawahi perbedaan antara bank sampah dan sedekah sampah. Menurutnya, sedekah sampah tidak hanya memberi nilai ekonomi, tetapi juga berdampak sosial karena hasilnya dialokasikan untuk kegiatan kemanusiaan.

 

Foto: umy.ac.id

umy sedekah sampah komunitas

Komentar

0 Komentar